Kuala Lumpur, Malaysia – Pengabdian Kemitraan Luar Negeri (PKLN) yang diprakarsai oleh tim dari Dosen Ekonomi Pembangunan FEB UM Universitas Negeri Malang menggelar pelatihan “Optimalisasi Strategi Investasi untuk Peningkatan Kesejahteraan Pekerja Migran” di Kuala Lumpur, Malaysia pada 22 September 2024. Kegiatan ini dilakukan bekerja sama dengan Ikatan Keluarga Madura (IKMA), sebuah organisasi yang menaungi komunitas pekerja migran asal Madura. IKMA merupakan sebuah organisasi pekerja migran yang juga fokus pada kegiatan sosial, yakni pengurusan jenazah warga negara Indonesia yang meninggal di Malaysia.
Ketua tim pelaksana, Santi Merlinda, S.E., M.E., beserta dua anggota, Dr. Inayati Nuraini Dwiputri, S.Si., M.Sc., dan Sri Handayani, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan meningkatkan literasi keuangan dan mengelola investasi pekerja migran. “Kami berharap dengan adanya pelatihan ini, para pekerja migran dalam semakin bijak dalam mengelola pendapatan mereka, sehingga kesejahteraan mereka dan keluarga di tanah air dapat meningkat serta kestabilan keuangan,” ungkap Santi Merlinda.
Pelatihan ini menekankan pentingnya pengelolaan investasi dengan mengalokasikan dana pada berbagai alternatif pilihan, seperti tabungan, properti (tanah atau rumah), emas, hingga investasi saham. Diversifikasi investasi merupakan salah satu cara untuk meminimalkan risiko kerugian dan mengantisipasi jika ada salah satu alokasi investasi tidak sesuai dengan ekspektasi, serta memberikan rasa aman dan masa depan yang lebih baik untuk keluarga pekerja migran. Artinya pelatihan ini juga mendukung SDG pertama yakni pengurangan kemiskinan dan SDG kedelapan yakni pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi.
Kegiatan ini disambut baik oleh anggota IKMA di Kuala Lumpur. Banyak peserta yang antusias untuk berdiskusi dengan para dosen dari Departemen Ekonomi Pembangunan FEB UM mengenai pengelolaan keuangan dan investasi. Kegiatan PKLN diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja migran Indonesia di Malaysia, sekaligus mempererat hubungan antar komunitas di perantauan. Melalui program ini, diharapkan pekerja migran Indonesia dapat meningkatkan kemandirian finansial dan mampu mengelola pendapatan dengan baik dan bijak untuk masa depan yang lebih baik (SM).