Gambar 1. Dokumentasi dan Poster Hasil Penelitian
MALANG, JAWA TIMUR- Bayangkan sebuah dunia di mana setiap remaja mampu mengelola keuangan mereka dengan bijak, sambil berkontribusi positif terhadap lingkungan. Menarik, bukan? Di tengah arus konsumerisme yang semakin kuat, kemampuan mengelola ekonomi rumah tangga secara berkelanjutan menjadi keterampilan yang tak ternilai harganya. Seperti menavigasi kapal di lautan yang luas, generasi muda membutuhkan kompas yang tepat untuk mengarahkan mereka dalam mengambil keputusan ekonomi yang bertanggung jawab. Kompas ini hadir dalam bentuk pendidikan ekonomi rumah tangga yang mengintegrasikan prinsip keberlanjutan.
Melalui buku literasi ekonomi yang inovatif, peserta didik Sekolah Menengah Atas (SMA) tidak hanya belajar tentang angka dan perhitungan, tetapi juga menemukan cara-cara kreatif untuk menjalani gaya hidup yang seimbang antara kesejahteraan pribadi dan kelestarian lingkungan. Inilah langkah awal mempersiapkan generasi yang cerdas secara finansial dan peduli terhadap masa depan bumi. Buku literasi tentang Pendidikan Ekonomi Rumah Tangga sangat penting bagi siswa sekolah. Buku ini mengajarkan konsep “Home Economics for Sustainable Living” atau ekonomi rumah tangga untuk kehidupan berkelanjutan. Melalui buku ini, para siswa, khususnya generasi Z, dapat belajar mengelola ekonomi sehari-hari dengan cara yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Program ini ditujukan untuk peserta didik Sekolah Menengah Atas (SMA) yang sedang belajar menjadi pribadi mandiri dan peduli terhadap lingkungan sosial berkelanjutan.
Gaya hidup berkelanjutan perlu diajarkan kepada siswa melalui kurikulum sekolah yang menarik. Dengan menerapkan konsep “Home Economics for Sustainable Living“, peserta didik dapat belajar mengelola sumber daya secara efisien, mengurangi sampah, dan berbelanja dengan bijak. Pembelajaran ini memberi manfaat besar bagi peserta didik dan masyarakat, terutama dalam meningkatkan kemampuan mengambil keputusan yang tepat terkait keuangan pribadi dan kepedulian lingkungan.
Maka dari itu, pengembangan buku ini menjadi salah satu program untuk menjadi referensi bagi peserta didik dalam memahami Home Economics yang tidak mereka dapatkan di dalam kurikulum yang diterapkan di Indonesia. Dikembangkan dengan pendekatan Caring Economics, karena pemahaman atas Home Economics dapat menjadi modal dalam menumbuhkan dan menerapkan sikap peduli ekonomi (Caring Economics). Dengan mempelajari buku ini, para siswa diharapkan bisa menerapkan ilmu ekonomi berkelanjutan dalam kehidupan nyata dan lebih memahami tantangan serta peluang di masa depan yang menuntut gaya hidup berkelanjutan.
Salah satu guru ekonomi berinisial RS, juga menuturkan bahwa konsep Home Economics mampu mengkolaborasikan kegiatan P5 yang lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari. Home Economics turut berkontribusi pada pengembangan individu dan keluarga sebagai unit masyarakat yang berfungsi, dan mempersiapkan peserta didik untuk menggunakan keterampilan kewirausahaan, menerima tantangan, dan beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah.
Oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk mengkaji bagaimana pendidikan ekonomi dapat dioptimalkan untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya memahami teori ekonomi, tetapi juga mampu menerapkan prinsip-prinsip ekonomi rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari yang berkelanjutan. Sehingga, dengan pengembangan buku literasi ini bisa menjadi panduan yang membantu para peserta didik terutama di Sekolah Menengah Atas yang menghadapi realita ekonomi, seperti pengelolaan keuangan pribadi yang lebih kompleks ketika menghadapi suatu keputusan pembelian yang nantinya akan berpengaruh terhadap perilaku konsumsinya. Yang mana dalam pengembangannya tetap mengacu pada berbagai teori pembelajaran, antara lain sebagai berikut pelaksanaan empat pilar Pendidikan yaitu; 1) learning to do 2) learning to know, 3) learning to be, 4) learning to live together.
Tentunya buku dengan konsep “Home Economics for Sustainable Living” ini dikategorikan cukup efektif dalam meningkatkan pemahaman atas Home Economics dibandingkan dengan pembelajaran yang tidak menggunakan buku tersebut. Apalagi di era Gen Z, yang dikelilingi oleh berbagai pilihan produk, tentunya kemampuan dalam mengambil keputusan belanja yang cerdas itu sangat penting. Nah, buku ini mampu menjadi sebuah panduan untuk menjadi konsumen yang cerdas. Yang lebih keren lagi, model pembelajaran yang lebih terarah dalam mengasah kemampuan berpikir berupa pemanfaatan isu-isu ekonomi baik dari dalam maupun luar negeri, mampu memberikan insight baru dalam kegiatan pembelajaran. Apalagi model ini diterapkan di era Gen Z dimana informasi dengan mudah mampu mereka akses melalui jaringan internet dari smartphone. Jadi, buku ini bukan sekadar buku pelajaran, tetapi juga teman belajar yang asik dengan pengalaman yang seru dan bermanfaat untuk masa depan. Kemudian, terkait rekomendasi atau saran bagi penelitian selanjutnya, hendaknya kemasan buku perlu dikemas secara digital, kreatif dan inovatif sebagai tuntutan era revolusi 4.0 dan sekaligus untuk mewadahi dan menyikapi perkembangan siswa yang semakin melek terhadap teknologi (SYH).