MALANG, JAWA TIMUR- Sebuah penelitian transformatif yang melibatkan 63 pelaku UMKM tanaman hias di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, telah mengungkap potensi besar dalam mendukung pembangunan kota yang berkelanjutan. Penelitian yang diprakarsai oleh tim akademisi dari Universitas Negeri Malang, yakni Indri Regita Cahyani dan Syahrul Munir, berfokus pada tiga aspek utama: literasi keuangan, financial technology, dan inklusi keuangan, sejalan dengan upaya mewujudkan SDGs 11 tentang kota dan permukiman yang berkelanjutan.

Data dari penelitian ini menunjukkan bahwa Kecamatan Bumiaji memiliki luas panen tanaman hias mencapai 1.201.550 m², dengan Bunga Mawar mendominasi area seluas 941.050 m². Keberadaan sentra tanaman hias ini tidak hanya berkontribusi pada perekonomian lokal tetapi juga berperan dalam menciptakan ruang hijau perkotaan yang produktif, mendukung terciptanya kota yang berkelanjutan sesuai target SDGs 11.

Temuan penelitian mengungkapkan bahwa pelaku UMKM yang mengadopsi pendekatan terintegrasi dalam pengelolaan usaha mencatatkan pertumbuhan pendapatan tahunan 55% lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa transformasi digital UMKM tanaman hias dapat menjadi model pengembangan ekonomi perkotaan yang inklusif dan berkelanjutan. Khususnya, 72% pelaku UMKM yang mengadopsi solusi fintech mengalami peningkatan efisiensi operasional hingga 30%, menunjukkan potensi teknologi dalam mendukung pembangunan kota yang smart dan berkelanjutan.

Program ini juga mengidentifikasi bahwa 65% pelaku UMKM yang memiliki akses ke layanan perbankan formal mengalami peningkatan modal kerja rata-rata sebesar 40%. Peningkatan ini berkontribusi pada penguatan ketahanan ekonomi lokal dan penciptaan lapangan kerja berkelanjutan di kawasan perkotaan Batu, selaras dengan target SDGs 11 dalam membangun kota yang inklusif dan berkelanjutan secara ekonomi.

Keberhasilan penelitian ini menjadi model percontohan bagaimana integrasi teknologi digital, literasi keuangan, dan akses perbankan dapat mendukung pembangunan kota berkelanjutan melalui pemberdayaan UMKM. Kota Batu, dengan sentra tanaman hiasnya, menunjukkan bahwa pengembangan ekonomi lokal berbasis pertanian perkotaan dapat menjadi solusi dalam mencapai target SDGs 11, menciptakan kota yang lebih hijau, lebih smart, dan lebih berkelanjutan untuk masa depan.

Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi penting bagi pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya untuk lebih fokus pada peningkatan literasi keuangan pelaku UMKM, memperluas akses terhadap teknologi finansial, serta mendorong inklusi keuangan. Dengan demikian, sektor tanaman hias di Kota Batu dapat terus berkembang dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan. Penelitian ini tidak hanya bermanfaat bagi Kota Batu, tetapi juga dapat menjadi rujukan bagi daerah lain di Indonesia yang memiliki potensi serupa dalam mengembangkan sektor UMKM. Melalui pendekatan yang terintegrasi antara literasi keuangan, teknologi finansial, dan inklusi keuangan, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di berbagai wilayah di Indonesia (IRC, SYH).