Kamis, 25 Agustus 2022

Masih banyak yang tidak menyadari bahwa rasa kebangsan nasionalisme memegang peran sangat penting dalam menetukan arah pembangunan suatu bangsa. Proses panjang perjuangan rakyat Indonesia mencapai puncaknya pada tanggal 17 Agustus 1945. Deklarasi kemerdekaan yang diucapkan oleh Soekarno-Hatta menjadi tonggak akan kemandirian, harkat dan martabat ke-Indonesiaan dalam kancah kehidupan dunia. Kemerdekaan yang telah diraih tersebut dapat tercapai dengan sokongan utama dari adanya nasionalisme para pemuda yang telah mendarah daging di sanubari bapak pendiri bangsa. Nasionalisme menjadi fondasi yang sangat kuat dalam membangun sebuah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Nasionalisme Indonesia dibangun diatas sendi-sendi kehidupan dalam sanubari rakyat Indonesia. Dalam hal ini nasionalisme dibangun atas dasar jiwa bangsa Indonesia, yakni gotong royong, persaudaraan dan kekeluargaan.
Dalam era mengisi kemerdekaan, tatanan dunia telah mengalami perubahan yang fundamental. Arus globalisasi dan liberalisasi dunia telah meleburkan sekat-sekat geografis suatu Negara. Semakin gencarnya arus perubahan ini sedikit banyak telah merubah konstelasi kehidupan berbangsa dan bernegara. Munculnya blok-blok perdagangan dan ekonomi dunia dalam suatu kawasan menjadi cikal bakal dari munculnya hegemoni faham liberal dalam pembangunan Indonesia. Globalisasi yang terjadi telah menyebabkan terintegrasinya aspek-aspek kehidupan menjadi satu asas liberal. Dalam konteks ini asas nasionalisme menjadi kabur dan digantikan oleh asas liberal dan global. Sebagai akibatnya, ciri lokalitas yang bernuansa “local wisdom” dalam bingkai ke Indonesiaan lambat laun menjadi hilang dan tergantikan dengan faham liberal. Kondisi ini akan menjadi sebuah ironi kebangsaan Indonesia. Negara dengan jumlah penduduk terbesar di kawasan ASEAN pada akhirnya hanya akan merasakan kemerdekaan secara lisan belaka tanpa adanya dampak empiris dalam arti kemerdekaan yang dibangun atas jiwa nasionalisme Indonesia.
Departemen Ekonomi Pembangunan berusaha mendukung upaya peningkatan rasa nasionalisme bagi mahasiswa dengan menyelenggarakan workshop pembinaan Mental Kebangsaan bekerjasama dengan Yayasan Bung Karno dengan tema “Nasionalisme Pemuda Dan Terwujudnya Kesejahteraan Sosial Di Indonesia”. Kegiatan workshop diselenggarakan pada hari kamis, 25 Agustus 2022 di Aula D10 FEB UM dengan peserta lebih dari 330 mahasiswa. Pemateri workshop adalah Dr Timbul Hamonangan Simanjuntak,SE.,MA yang merupakan Ketua Litbang Yayasan Bung Karno dan Analis pada Indonesia Economic Fiscal (IEF) Research Institute. Beliau menyampaikan materi tentang kondisi perekonomian Indonesia dan peran pemuda dalam mendukung peningkatan kesejahteraan dengan penguatan mental dan rasa nasionalisme terhadap negara. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan diskusi dengan beberapa respon oleh peserta workshop. Dengan adanya workshop pembinaan mental kebangsaan ini diharapkan generasi muda memiliki pemikiran kritis dan peduli terhadap kondisi Negara kesatuan Republik Indonesia baik saat ini maupun di masa yang akan datang. (MPP)