Tridharma Perguruan Tinggi (Pendidikan/Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian) adalah kewajiban yang harus dilakasanakan oleh setiap perguruan tinggi di Indonesia yang merupakan satu-kesatuan utuh. Artinya, tridharma merupakan tiga hal yang berbeda namun harus berjalan beriringan dan saling terkait satu sama lain serta tidak dapat dipisahkan. Masalah klasik dalam sektor pendidikan di Indonesia di antaranya adalah topik yang seringkali berbau daur-ulang, bersifat sporadis, kurang bahkan hampir tida terfokus pada satu bidang, pendanaan, serta tagihan luaran tridharma yang tidak ada kejelasan bahkan seringkali tanpa tindak lanjut. Kelompok Bidang Keahlian (KBK) didirikan sebagai perwujudan minat utama kegiatan tridharma yang dilaksanakan para dosen di mana pilihannya dibuat sendiri oleh masing-masing individu dosen dan disesuaikan dengan latar belakang pendidikan terakhir atau fokus penelitian selama ini. KBK sebagai orientasi kelompok keahlian atau keilmuan merupakan wadah bagi individu-individu dalam rumpun keilmuan atau peminatan yang sebidang.
Demi meningkatkan kemampuan para dosen mengenai bagaimana tridharma harus dilaksanakan dengan tanpa meniadakan unsur ‘satu-kesatuan’ tersebut dan dengan memperhatikan minat masing-masing dosen, Jurusan Ekonomi Pembangunan (EKP) pada Rabu (28/5) mengadakan kegiatan workshop Kelompok Bidang Keahlian (KBK) yang bertemakan “Peningkatan Kualitas Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian melalui Pengembangan Kelompok Bidang Keahlian”.
Kegiatan dilaksanakan selama satu hari penuh di Ijen Suites Hotel and Convention. Adapun fasilitator dalam kegiatan kali ini adalah Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Malang, Dr. Markus Diantoro, M.Si. yang juga dosen dari Program Studi Fisika FMIPA. Selain karena statusnya sebagai ketua LP2M, Dr. Markus Diantoro, M.Si. ditunjuk untuk menjadi fasilitator kegiatan tersebut karena keberhasilan beliau dan kawan-kawannya dalam mengembangkan dan menghidupkan KBK di Program Studi Fisika. Para peserta kegiatan adalah seluruh dosen yang bernaung di bawah Jurusan EKP dan juga dihadiri oleh pejabat Fakultas Ekonomi dan Bisnis UM.
Poin penting dalam pemaparan materi dari Dr. Markus Diantoro, M.Si. adalah sesegera mungkin dibentuk KBK yang benar-benar berisi orang-orang dalam satu minat yang sama sehingga KBK akan benar-benar menggambarkan keahlian individu-individu dalam kelompok yang sebidang. Dengan terbentuknya KBK tersebut, maka para dosen dalam satu kelompok tidak akan kesulitan dan kebingungan dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi. Hal ini dikarenakan setiap dosen akan selalu mendapatkan tugas-tugas tridharma yang sesuai dengan minatnya masing-masing. Selain itu, pelibatan mahasiswa juga sangat penting dalam pengembangan KBK. “Kami di prodi Fisika, benar-benar melibatkan mahasiswa dalam setiap kegiatan penelitian, pengabdian, maupun di pengajaran (sebagai asisten) tidak hanya sebagai pembantu administrasi saja. Bahkan KBK saya sudah pernah memberikan beasiswa studi lanjut untuk beberapa mahasiswa tersebut. Dalam KBK kami juga ada sistem kaderisasi untuk para mahasiswa, artinya setiap ada mahasiswa baru, kami cari yang potensial untuk diikutkan dalam KBK sehingga jika yang angkatan lama sudah lulus, kami masih punya kader dengan kemampuan yang sudah diturunkan dari seniornya” Jelasnya.
Kegiatan workhsop kemudian dilanjutkan dengan restrukturisasi KBK yang ada di Jurusan EKP. KBK baru yang terbentuk dari kegiatan ini diantaranya adalah: Program Studi Ekonomi Pembangunan memiliki 5 KBK (yakni KBK Ekonomi Moneter dan Perdagangan Internasional; KBK Perencanaan Pembangunan Ekonomi dan Kebijakan Publik; KBK Perbedayaan Ekonomi dan Kesejahteraan; KBK Ekonomi dan Keuangan Islam; KBK Ekonomi Sumber Daya dan Lingkungan) dan Program Studi Pendidikan Ekonomi membentuk 4 KBK (KBK Strategi Pembelajaran Inovatif; KBK Digitalisasi Pembelajaran Ekonomi; KBK Authentic Assesment; KBK Pendidikan Ekonomi Berkelanjutan).
Sebelum kegiatan ditutup, Dr. Cipto Wardoyo, S.E., M.Si., M.Pd., Ak., CA. selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis memberikan beberapa masukan dan saran serta apresiasi dalam pengembangan KBK di Jurusan EKP. “Saya mengapresiasi kegiatan ini, karena Jurusan EKP adalah jurusan pertama yang mengadakan kegiatan bertema penguatan KBK. Namun, hendaknya hal ini bukan hanya sekedar pembagian kelompok KBK saja, ke depannya saya harap KBK yang barusan dibentuk benar-benar melaksanakan Tridharma yang sesuai dengan keahlian atau minat dari anggota KBK tersebut. Ke depan, kebijakan dari stake holder di UM, memang akan benar-benar memperhitungkan KBK dalam pengajuan proposal penelitian dan pengabdian. Oleh karena itu KBK ini harus benar-benar berjalan sesuai dengan fungsinya” ucap beliau.
Kegiatan workshop KBK ini ditutup dengan acara buka bersama para peserta, fasilitator, dan para pejabat di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UM.
(MHIA)