Rabu, 24 Agustus 2022

Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) telah diluncurkan oleh Nadiem Anwar Makarim Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2020 lalu dalam rangka menyiapkan lulusan pendidikan tinggi yang tangguh dalam menghadapi perubahan. Baik perubahan sosial, budaya, dunia kerja, dan teknologi yang semakin cepat di era Revolusi Industri 4.0, seperti yang tercantum dalam aturan mengenai Program MBKM dalam Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Pasal 18. Dalam aturan tersebut disebutkan bahwa mahasiswa program sarjana diperbolehkan untuk memilih pembelajaran maksimal 3 semester di luar program studinya. Lewat Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM), mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk 1 (satu) semester (setara dengan 20 SKS) menempuh pembelajaran di luar program studi pada perguruan tinggi yang sama; dan paling lama 2 semester atau setara dengan 40 SKS menempuh pembelajaran pada program studi yang sama di perguruan tinggi yang berbeda, pembelajaran pada program studi yang berbeda di perguruan tinggi yang berbeda; dan/atau pembelajaran di luar perguruan tingginya.

Saat ini program MBKM tersebut telah mulai diterapkan oleh sejumlah perguruan tinggi. Namun untuk dapat menerapkan kebijakan ini, perguruan tinggi harus mempersiapkan diri agar dapat menjalankan program ini sesuai dengan karakteristik perguruan tinggi dan sumberdaya yang dimiliki. Perguruan tinggi harus menentukan kebijakan yang menjadi panduan bagi program studi yang dinaunginya, termasuk di antaranya mengenai dukungan terhadap pembelajaran lintas prodi dan alokasi penggunaan dana, serta menjamin mutu lulusan tidak akan menurun dengan menjalankan program ini. Departemen Ekonomi Pembangunan FEB UM juga memiliki tanggunjawab untuk mendukung program tersebut agar dapat mencapai tujuan peningkatan SDM Indonesia yang Unggul dan Tangguh.

Pelaksanaaan Workshop penguatan karakter dan kompetensi mahasiswa dilaksanakan oleh departemen EKP FEB UM pada hari rabu 24 Agustus 2022 secara Online dengan zoom meeting. Adapun peserta yang mengikuti sejumlah lebih dari 320 mahasiswa dari Prodi S1 Pendidikan ekonomi maupun dari Prodi S1 Ekonomi Pembangunan. Pemateri yang terlibat dan mendukung acara tersebut adalah bapak Robert Suwan Ndhari Saputra, ST., IAP. Direktur PT Sumaplan Adicipta Persada Konsultan. Ibu Isnawati Hidayah, M.SC. Direktur Eksekutif ROTASI Institute, dan Ibu Roufah Inayati, M.Pd. selaku Skretaris Departemen EKP FEB UM.

Pak Robert Menyapaikan tentang peningkatan kompetensi mahasiswa yang berkaitan dengan Dunia Industri Dunia Usaha (DuDi). Sedangkan bu Isna menyampaikan tentang menyelesaikan pengaruh transisi tersebut dengan Problem Solving. (Problem solving adalah kemampuan untuk menyelesaikan segala masalah dan mengambil suatu keputusan yang sulit.) Dengan memiliki kemampuan problem solving, mahasiswa baru dapat mengidentifikasi masalah tersebut, mencari tahu kenapa tidak berjalan sesuai dengan harapan, dan menentukan tindakan atau (solusi) untuk memperbaikinya. Sehingga mahasiswa baru dapat mengontrol kehidupanyabuntuk menjadi lebih baik. Kemudian, cara meningkatkan kemampuan problem solving yaitu: 1.mengubah pola pikir 2.membiasakan diri menggunakan mindset. 3.selesaikan masalah tersebut secara bertahap 4. jangan pernah sungkan untuk meminta bantuan kepada orang terdekat atau orang lain.  terakhir yaitu Nikmati prosesnya. Jadi Pada saat awal kuliah di harapkan mahasiswa baru mampu menjadi mahasiswa yang independen atau punya pendirian dan diharapakan mampu menjadi mahasiswa yang percaya diri dan  bisa mengambil keputusannya sendiri.

Pemateri dari departemen yaitu Bu Ina menyampaikan MBKM : yaitu (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) Yang merupakan  Suatu program baru dari kementrian ataupun kemekdikbud pada tahun 2020 .MBKM juga merupakan suatu Kebebasan untuk mahasiswa bisa belajar di Luar kampus baik di jenjang diploma atau pun sarjana S1. Ada 8 BKP (Bentuk Kegiatan Pembelajaran), Mahaiswa wajib memilih salah satu yaitu

  • Membangun desa atau KKN
  • Pertukaran Pelajar
  • Magang/Praktik Kerja
  • Asistensi Mengajar di satuan Pneididkan
  • Studi/Proyek Independen
  • Kegiatan Wirausaha
  • Proyek Kemanusiaan
  • Penelitian/Riset

Dengan adanya sosialisasi MBKM ini diharapkan mahasiswa dapat mempersiapkan diri dengan iklim Perguruan Tinggi agar dalam menjalani masa kuliah tidak mengalami “salah jalan”. (MPP)