Dibentuknya konsentrasi baru dalam Prodi Ekonomi Pembangunan FE-UM, yakni Ekonomi Syariah pada tahun 2016, maka diperlukan penyusunan Kurikulum dan Sajian Mata Kuliah Ekonomi Syariah. Berkaitan dengan hal tersebut, Jurusan Ekonomi Pembangunan FE-UM menyelenggarakan seminar dan lokakarya Penyusunan Kurikulum dan Sajian Mata Kuliah Pada Konsentrasi Ekonomi Syariah. Kegiatanb tersebut diselenggarakan pada Jum’at – Sabtu, 17-18 Februari 2017 di Jambuluwuk Hotel & Resort, Kota Batu.
Acara ini dihadiri Wakil Dekan II, Wakil Dekan III serta seluruh dosen Jurusan Ekonomi Pembangunan, dengan pemateri Dr. Asfi Manzilati, SE,.ME. Dalam pemaparannya, Dr. Asfi Manzilati menjelaskan tentang penyusunan kurikulum dan deskripsi mata kuliah dalam konsentrasi Ekonomi Syariah. Penyusunan kurikulum tetap memperhatikan mata kuliah umum dari universitas maupun fakultas, dengan memasukkan unsur-unsur syariah antara lain fiqh, usul al-fiqh, dan materi yang berkaitan. Lebih lanjut, beliau juga memberikan saran pada Jurusan Ekonomi Pembangunan untuk membuka Program Studi (prodi) Ekonomi Islam. Dalam pendiriannnya, terdapat syarat bahwa prodi 6 dosen yang memiliki lulusan ekonomi syariah linier pada program sarjana dan pasca sarjana. Meskipun demikian, jika universitas tidak memiliki lulusan dari bidang yang dikehendaki, maka alternatif lain yang dapat ditempuh adalah kursus yang bersertifikasi. Kursus tersebut dapat diikuti oleh dosen yang tertarik dengan ekonomi syariah.
Dalam kegiatan tersebut, Dr. Wulandari selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan juga turut melakukan diskusi, bagaimana mengembangkan konsentrasi ekonomi syariah. Pemateri menyampaikan pengalamannya selama menjadi salah satu dosen Ekonomi Islam di Universitas Brwaijaya, bahwa dalam mengembangkan konsentrasi maka perlu kerjasama antara dosen dan mahasiswa. Misalnya, penulisan skripsi mahasiswa yang berhubungan dengan Ekonomi Islam, partisipasi dalam call for paper yang mengandung unsur Ekonomi Islam. Selain itu dosen yang mangajar konsentrasi Ekonomi Islam diharapkan bisa mengikuti berbagai kegiatan yang diselanggarakan oleh Fordebi, yang merupakan wadah diskusi dan tukar pendapat untuk perkembangan Ekonomi Islam di Indonesia.