Seminar Nasional Pendidikan 2019 ini dilaksanakan pada hari Minggu, 3 November 2019 di Aula Gedung D4 lantai 4 Jurusan Ekonomi Pembangunan, FEB UM berjalan lancar dan penuh antusias.
Foto Bersama Bapak/Ibu Dosen Bersama Pemateri
Dalam event tersebut, Dr. Eng. Khoirul Anwar (Pemilik Paten International Telecommunication union dan 4G Uplink) sebagai pemateri pertama menjelaskan tentang beberapa permasalahan negara saat ini, seperti: Bencana alam, 5G channel modal indonesa , transportasi aman yang diprioritaskan. Selain itu, beliau juga membahas tentang perkembangan teknologi dan keterkaitannya dengan penyerapan tenaga kerja. Semakin tinggi teknologi semakin banyak pekerjaan manusia yang digantikan oleh teknologi. Oleh karena itu, generasi Millenial seharusnya tidak hanya menjadi pengguna namun juga pencipta. Inspirasi dalam menciptakan sesuatu yang baru, dapat diperoleh dari beberapa sumber, salah satunya Qur’an Surat Al-Baqarah: 261.
Penyampaian Materi oleh Prof. Dr. Eng. Khoirul Anwar
Pemateri kedua, Eko Listiyanto, M.S.E. (Wakil Direktur INDEF) menyampaikan bahwa Dunia teknologi telah digunakan oleh 80 persen masyarakat Indonesia. Namun apa yang diakses oleh masyarakat Indonesia khususnya tidak dapat disaring dengan baik oleh para pengguna. Selain itu, beliau juga menyampaikan tentang Dampak ekonomi digital, antara lain:Ekonomi era modern sangat bergantung dengan data; Potensi pada PDB akan meningat sebesar 2,5% akibat akurasi adanya data; Dampak adanya GO-Jek sebesar 8 Trilliun terhadap pendapatan; Paling tidak dampak ekonomi digital saat ini mencapai 800 trilliun lebih melalui dampak langsung dan tidak langsung; Dunia semakin tidak ada batas; faktanya indeks IMD menunjukkan Indonesia menempati peringkat 56 dari 63 negara di dunia; Bonus demografi akan memberikan dampak yang baik apabila penduduknya produktif. Bila tidak; akan membuat masalah dalam negeri itu sendiri; Tingkat pengangguran semakin meningkat dari adanya bonus demografi; khususnya SMK dan setingkat; Pekerjaan yang repretitif akan hilang, salah satunya ekonom. Oleh karena itu, dimensi kebudayaan menjadi sangat penting, kemudian networking dengan keahlian lain harus ditingkatkan; perlunya akses internet yang tinggi; peningkatan softskill genrasi muda; inovasi digital yang dibawa ke hal-hal yang lebih kompleks.
Penyampaian Materi oleh Eko Listiyanto, M.S.E.
Penyampaian Materi oleh Bagas Yulistyati Setyawan, M.Si.
Pemateri ketiga, Bagas Yulistyati Setyawan, M.Si. (Kepala Bidang Industri Non Agro Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur) menyampaikan tentang Potret industri di Jawa Timur yang didominasi oleh industri makanan dan minuman, yang dibutuhkan oleh seluruh kalangan masyarakat . Kemudian diikuti oleh Industri pengolahan tembakau. Industri kedua yang terbesar di Jatim adalah tembakau, yang terepresentasi pada pabrik rokok serta industri kimia. Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa di Jawa Timur telah dibangun JITC ( Jatim Information Technology Creative), yang merupakan sarana industri digital Jatim dan dapat diakses bebas oleh masyarakat dalam mengembangkan teknologi industri.
Penyampaian Materi oleh Dr. Hari Wahyono, M.Pd.
Pemateri keempat, Dr. Hari Wahyono, M.Pd. (Dosen FE UM) menyampaikan tentang realita masa kini yaitu dunia terintegrasi, konvergensi sains dan teknologi, laju inovasi dan teknologi distrupsif, landscape belajar yang terbuka dan tanpa batas. Sebanyak 23 juta pekerjaan akan tergantikan, namun 27 sampai 46 juta pekerjaan baru akan tercipta. Hal-hal yang tidak bisa digantikan oleh mesin : Kreativitas, kepemimpinan, emosional intelligent, Adaptasi, Problem Solving. Selain itu, Pak Ayong (sapaan akrabnya), juga menambahkan mengenai 3 isu pendidikan antara lain: Karakter kecakapan di Abad XXI, Kebutuhan Cara baru belajar di Abad XXI, dan Inovasi Belajar. Oleh karena itu, saat ini Strategi inovasi pendidikan antara lain: Guru yang inovatif; Menyediakan ruang digital; Kurikulum yang berinovasi; Kurikulum yang berpikir; Pengembangan ubiquitous learning. (SM)