Pada hari Selasa, 17 September 2024, Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang (FEB UM) menyelenggarakan Seminar Nasional Kebangsaan dengan mengangkat topik “Mewujudkan Karakter Generasi Muda Indonesia yang Peduli dan Responsif sebagai Upaya Mencegah Degradasi Moral Bangsa Di Era Disruptif”. Acara yang diselenggarakan di Aula D10 FEB UM ini menghadirkan pembicara dari tokoh nasionalis, dengan fokus utama pada peningkatan kesadaran nasionalisme di kalangan mahasiswa. Seminar tersebut dimoderatori oleh dua dosen terkemuka, Emma Yunika Puspasari, S.Pd., M.Pd. dan Dr. Tri Wahyu Hardaningrum, M.Pd., keduanya berasal dari Departemen Ekonomi Pembangunan FEB UM. Tamu undangan yang hadir, terdiri dari akademisi dan 300 mahasiswa baru, mengikuti jalannya diskusi dengan antusias.

Kasat Intelkam Polresta Malang, Kompol. Ferry Dharmawan., S.Psi., S.I.K , hadir sebagai pemateri kedua yang mengangkat isu relevan di tengah-tengah ancaman radikalisme dan terorisme yang terus berkembang di era digital saat ini. Dalam materi yang berjudul “Penanggulangan Paham Radikalisme dan Gerakan Terorisme melalui Edukasi Bagi Mahasiswa UM”, Kompol Ferry menegaskan pentingnya peran aktif mahasiswa dalam memahami ancaman ideologis yang dapat mengganggu persatuan bangsa. Menurutnya, salah satu cara paling efektif untuk menangkal paham radikal adalah melalui edukasi yang berkesinambungan dan berbasis pada nilai-nilai kebangsaan serta Pancasila. “Mahasiswa, sebagai kaum intelektual, memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi benteng terakhir dalam melawan paham-paham radikal yang berusaha memecah belah bangsa,” ujar Kompol Ferry dalam paparannya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa mahasiswa tidak hanya harus waspada terhadap penyebaran radikalisme, tetapi juga mampu mengedukasi lingkungan sekitar tentang bahaya gerakan-gerakan tersebut. Peran edukasi, menurutnya, menjadi faktor kunci dalam mencegah tumbuhnya radikalisme di lingkungan akademik. Ia juga memaparkan sejumlah langkah strategis yang dapat dilakukan mahasiswa untuk mendeteksi dan melaporkan aktivitas yang mencurigakan di sekitar mereka. Kompol Ferry juga berbagi pandangannya mengenai tantangan di era Society 5.0, di mana teknologi dan informasi berkembang pesat. Ia menggarisbawahi bahwa platform digital seringkali dimanfaatkan oleh kelompok radikal untuk menyebarkan ide-ide yang merusak. “Kita harus cerdas dalam menggunakan teknologi. Jangan sampai platform yang memudahkan komunikasi kita sehari-hari justru dimanfaatkan untuk menyebarkan kebencian dan perpecahan,” tambahnya.

Dengan adanya seminar ini, diharapkan mahasiswa UM dapat menjadi agen perubahan yang berperan aktif dalam membangun kesadaran nasionalisme dan menjaga keutuhan bangsa di tengah tantangan globalisasi dan ancaman ideologi radikal. Acara ini memberikan wawasan baru bagi para peserta, terutama dalam menyikapi kondisi di era Society 5.0 yang memerlukan kesadaran kolektif dan komitmen terhadap nilai-nilai kebangsaan (MP-Ed).