malang-post.com – Siapa bilang santri hanya belajar agama di era digitalisasi 4.0? Sepertinya tidak lagi.
Kali ini tim dosen muda Kota Malang yang beranggotakan Muhammad Hasyim Ibnu Abbas, S.E., M.Sc. (Universitas Negeri Malang) Yogi Dwi Satrio, M.Pd. (Universitas Negeri Malang) dan Magistyo Purboyo Priambodo, M.E. (Universitas Negeri Malang) melalui hibah Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) akan berkolaborasi dengan santri-santri di Pondok Pesantren Anwarul Huda (PPAH) yang bertujuan untuk mendorong santri-santri tanggap dalam membaca peluang di era digitalisasi terutama dalam basis ekonomi kreatif.
‘Santripreneur’ merupakan istilah beken yang diberikan pada santri yang memiliki minat dan bakat dalam berwirausaha. Aktivitas pesantren baik secara akademis maupun keagamaan merupakan hal ‘fardhu ain’ atau harus menjadi prioritas utama dan pertama. Tim pengabdian disambut dengan hangat dengan semangat santri dalam mempelajari subjek baru untuk mengisi jeda waktu kegiatan pesantren. 350 santri yang tergabung di Gedung aula Halaqoh PPAH mengikuti penyuluhan pentingnya sektor wirausaha dan menggali potensi pondok pesantren. Kemudian, dari proses penyuluhan, terpilih 15 santri yang mendapat kesempatan langsung praktik mengoperasikan digital printing sebagai salah satu alat pada industri kreatif dengan output berupa merchandise (berupa kaos kekinian dan mug). Paket lengkap, tim pengabdian juga memberikan pendampingan mengawal lahirnya santripreneur baru yakni dengan mengenalkan digital branding produk yang dihasilkan, manajemen keuangan dan sumber daya yang ada serta sistem permodalan untuk menjaga perputaran bisnis yang dijalankan.
Selengkapnya: Santripreneur, Siap Bersaing Di Kancah Global. – malang-post.com (malang-post.com)