Dalam upaya mendukung pencapaian tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) 12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, Prof. Nasikh, dosen Program Magister Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Malang, memberikan pengarahan penting mengenai pengembangan produk herbal yang berkelanjutan. Acara tersebut diselenggarakan di Bangkok, Thailand, dan dihadiri oleh akademisi, pelaku industri herbal, serta perwakilan pemerintah setempat.
Dalam pemaparannya, Prof. Nasikh menekankan perlunya inovasi dalam rantai produksi produk herbal yang ramah lingkungan. Menurutnya, Thailand, sebagai salah satu produsen utama produk herbal di Asia Tenggara, memiliki potensi besar untuk menjadi pelopor dalam produksi yang berkelanjutan. “Thailand memiliki sumber daya alam dan kekayaan herbal yang melimpah. Namun, kita harus memastikan bahwa produksi dan konsumsi produk herbal ini dilakukan secara bertanggung jawab, dengan meminimalisir dampak lingkungan dan memaksimalkan manfaat ekonomi,” ujar Prof. Nasikh.
Beliau juga menyoroti pentingnya kerjasama lintas sektor antara pemerintah, akademisi, dan pelaku industri dalam mempromosikan praktik produksi yang lebih hijau. “SDGs 12 tidak hanya menuntut efisiensi sumber daya, tetapi juga inovasi dalam metode produksi, penggunaan bahan baku yang dapat diperbarui, dan pengurangan limbah. Di sinilah peran pendidikan dan riset menjadi sangat penting dalam mengembangkan solusi baru,” lanjutnya.
Dalam pengarahan ini, Prof. Nasikh juga mengajak pelaku industri herbal di Thailand untuk mengadopsi teknologi berkelanjutan, seperti penggunaan energi terbarukan dalam proses produksi dan pengembangan kemasan yang lebih ramah lingkungan. Ia mengingatkan bahwa keberlanjutan bukan hanya tentang lingkungan, tetapi juga tentang menciptakan nilai ekonomi jangka panjang yang stabil.
Thailand, yang dikenal dengan berbagai jenis produk herbal tradisionalnya seperti jahe, kunyit, dan serai, dinilai memiliki potensi besar untuk menerapkan prinsip-prinsip SDGs 12 dalam industri herbalnya. Prof. Nasikh mengapresiasi upaya pemerintah Thailand dalam mempromosikan produk herbal lokal ke pasar global, dan mendorong penerapan standar internasional yang berfokus pada keberlanjutan.
Pengarahan ini disambut baik oleh peserta, yang melihat peluang besar dalam mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam pengembangan produk herbal. Banyak pelaku usaha yang tertarik untuk berkolaborasi lebih lanjut dengan dunia akademis guna menghasilkan produk herbal yang tidak hanya berkualitas tinggi, tetapi juga mendukung tujuan keberlanjutan global.
Acara ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kesadaran akan pentingnya produksi yang bertanggung jawab di sektor herbal, baik di Thailand maupun kawasan Asia Tenggara, sebagai bagian dari komitmen global untuk mencapai SDGs 12.