Kegiatan pengabdian “Pembinaan Wawasan Ekonomi Berkelanjutan Bagi Masyarakat Pengelola Kegiatan Pariwisata Di Kota Batu dalam Rangka Mewujudkan Pariwisata Berbasis Masyarakat Melalui Keterlibatan Stakeholders” dilakukan pada 20-21Juli 2019, Tim Universitas Negeri Malang (UM) yang diketuai oleh Prof. Dr. Wahjoedi, ME. Kegiatan ini bertempat di kantor Pusaka Foundation ini dihadiri oleh 25 orang warga Desa Junrejo yang berstatus sebagai pelaku usaha wisata termasuk kepala desa dan perangkat desa, kepala dusun dan para ketua RW dari beberapa dusun setempat. Acara dibuka dengan sambutan oleh Kades kemudian dilanjutkan sambutan oleh Prof. Dr. Wahjoedi, ME. Tim PKM mengundang 2 orang pembicara yaitu dari bapak Bambang Parianom dan kepada pihak eksternal untuk mendukung kegiatan PKM ini. Peserta dalam FGD ini meliputi Pengurus desa pariwisata, perwakilan pemuda, dan para pengelola wisata di Kecamatan Junrejo Batu.

Pak Bambang Parianom memberikan penjelasan kepada PesertaProf. Wahjoedi memberikan materi tentang Pengelolaan Pariwisata Berkelanjutan

Tujuan utama dari PKM ini adalah membantu masyarakat untuk memberdayakan potensi yang mereka miliki untuk menjadikan daerahnya sebagai desa wisata karena berdasarkan perhitungan dari Dinas Pariwisata Kota Batu bahwa Batu merupakan kota kedua yang paling banyak dikunjungi wisatawan setelah Bali dan juga memberdayakan sumber daya manusianya dengan harapan mereka sadar atas potensi alam yang dimiliki dan mampu mengembangkan sendiri menjadi desa wisata. Kegiatan yang dilakukan dalam pengabdian “Pembinaan Wawasan Ekonomi Berkelanjutan bagi Masyarakat Pengelola Kegiatan Pariwisata di Kota Batu” dilakukan dalam bentuk pelatihan dan FGD (Focus Group Discussion). Pelatihan yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan wawasan pengelola wisata mengenai layanan wisata berkelanjutan. Kemudian, kegiatan FGD juga memiliki tema tentang konsep dan wawasan rencana pengembangan desa dan promosi daerah dengan memperhatikan aspek potensi lokal lingkungan dan keberlanjutan. Potensi yang saat ini ingin dikembangkan sebagai objek baru adalah Wisata Hutan Desa Junrejo.

Saat ini, Desa Junrejo memiliki Hutan Desa yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi sebuah objek wisata baru. Pengembangan tersebut memiliki multiplier effect terhadap unit usaha lain, seperti transportasi, akomodasi, kuliner, handicraft, dan hiburan untuk dijadikan paket wisata. Unit usaha tersebut akan saling terkait dan dapat bekerjasama, misalnya jasa wisata mengarahkan para pengunjung pada hasil kerajinan tangan (handicraft) dan kuliner serta hiburan. Kemudian, untuk akomodasinya para pengelola jasa wisata juga dapat mengarahkan pengunjung dalam menggunakan akomodasi, misalnya jasa penginapan dan transportasi di wilayah Junrejo. Sehingga, diharapkan pengembangan sektor jasa wisata dapat mengdongkrak sektor lainnya untuk bersinergi dalam membangun dan memajukan potensi daerah. Hal tersebut akan menciptakan kesempatan kerja dan mengurangi jumlah pengangguran di Kota Batu.