Desa Karangwidoro merupakan salah satu dari 10 desa yang berada di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Secara Geografis, Wilayah Kecamatan Dau terletak pada ketinggian antara 600 – 2.100 dpl dengan luas 363,00 hektar. Salah satu desa di Kecamatan Dau yang mempunyai sumber daya potensial adalah desa Karangwidoro. Sumber daya itu terdiri dari kekayaan alam yang cukup melimpah, SDM yang berkualitas, dan sistem pemerintahan yang baik.

Namun ada masalah yang selama ini dihadapi oleh masyarakat Desa Karangwidoro, yaitu adalah sampah. Masyarakat Desa Karangwidoro biasanya membakar sampah rumah tangga baik organik maupun anorganik. Padahal sampah organik jika dilakukan pengelolaan dengan baik dan maksimal bisa mendatangkan nilai ekonomis. 

Melihat permasalah tersebut mahasiswa UM mempunyai ide untuk mendaur ulang sampah menjadi produk yang bernilai ekonomis yaitu pupuk kompos. Pembuatan kompos dapat dijadikan alternatif jalan keluar untuk mengelola sampah rumah tangga. Bahan dasar yang digunakan adalah sampah organik yang berupa sisa-sisa daun tanaman dan limbah dapur rumah tangga. Bahan ini ditambah dengan bakteri dan difermentasikan sehingga mengalami proses penguraian.

Pelaksanaan program dimulai dengan melakukan observasi potensi yang ada di wilayah Desa Karangwidoro. Observasi dilakukan dengan mewawancarai beberapa masyarakat desa Karangwidoro tentang potensi apa saja yang adala di wilayah desa Karangwidoro. Langkah kedua adalah mengkoordinasikan program yang direncanakan dengan perangkat desa. Tahap ketiga ialah persiapan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan pupuk kompos. Pada langkah ini kami melakukan pengeolaan sampah terlebih dahulu. 

 Langkah keempat pelaksanaan kegiatan pembuatan pupuk kompos. Tahap terakhir adalah proses pengemasan pupuk kompos untuk siap dipasarkan. Pupuk kompos yang dihasilkan diberi nama “BAWERA” yang artinya subur.

Melalui program pembuatan pupuk kompos yang itu semua dari sampah yang dihasilkan masyarakat Desa karangwidoro diharapkan dapat membantu ekonomi warga. Karena selain berdampak positif bagi lingkungan juga dapat menjadi sarana pengembangan potensi dan keterampilan masyarakat di desa.