Rabu 7 September 2022, Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Malang (UM) kembali menyelenggaran kuliah tamu dalam rangka mewujudukan Kampus Merdeka, Merdeka Belajar. Keluliah tamu ini diselenggarakan dengan bekerjasama dengan PT. Sumaplan Adicipta Persada Konsultan Perencana Pembangunan. Tujuan kegiatan inia dalah untuk meningkatkan pemahami mahasiswa terhadap materi Perencanaan Pembangunan dan Ekonomi Regional secara praktek yang disampaikan langsung oleh pihak praktisi sehingga mahasiswa mampu memiliki kompetensi teoritis sekaligus praktis sebagai implementasi kegiatan kampus merdeka, merdeka belajar, yang merupakan program nasional Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Departemen Ekonomi Pembangunan sebelumnya telah melakukan kuliah tamu baik di bidang Ekonomi Regional ataupun di bidang yang lain. Kegiatan ini secara rutin dilakukan tiap semester pada masta kuliah yang berbeda-beda. Pada kesempatan kali ini, pemateri kuliah tamu ekonomi regional adalah Robert Suwan Ndhari Saputra, ST, IAP., selaku Direktur Utama PT. Sumaplan Adicipta Persada Konsultan Perencana Pembangunan sekaligus Pengurus Bidang Etika Ikatan Ahli Perencana Provinsi Jawa Timur. Pemateri mejelaskan tentang bagaimana perencanaan ekonomi wilayah dijalankan. Ekonomi wilayah atau yang dikenal dengan Ekonomi Regional merupaka cabang ilmu ekonomi yang mencakup aspek mikro maupun makro dengan karakteristik khusus dalam bentuk terintegrasi dengan unsur lokasi, ruang dan wilayah ke dalam analisis ilmu ekonomi yang bersifat tradisional. Integrasi ini perlu dilakukan karena lokasi, struktur ruang dan wilayah (region) sehingga dapat mempengaruhi formulasi teori, metodologii, aplikasi dan kesimpulan dari analisis ilmu ekonomi tersebut.
Pembelajaran offline yang dimulai dari pukul 09.00 hingga pukul 12.00 WIB ini berlangsung menarik. Pemateri memberikan materi tidak hanya teori, namun juga praktik di lapangan. Dalam proses perencanaan wilayah, tentu membutuhkan banyak aspek yang akan digunakan untuk mengkaji dan merumuskan kebijakan yang sesuai dengan perencanaan pembangunan yang dilakukan agar tepat sasaran dan tidak terjadi pemborosan. Selain itu dampak dari kebijakan dan pembangunan ekonomi suatu wilayah dapat berdampak secara keseluruhan kepada masyarakat dan dapat meningkatkan pendapatan regional sehingga memiliki dampak jangka panjang yang memadai. (LFP)