Kuliah tamu dengan tema “Global Economy and Economic Stability in ASEAN Policics Recovery After the Pandemic with special reference to Aviation Industry”, memaparkan kondisi ekonomi di ASEAN sebelum dan sesudah pandemi. Pemateri dalam kuliah tamu ini adalah Prof. Tamat Sarmidi dari Universiti Kebangsaan Malaysia. Beliau menjelaskan bahwa keunikan kondisi ekonomi ASEAN adalah merupakan Ekonomi regional terbesar ke-3 di Asia, dan terbesar ke-5 di dunia. Namun, setelah pandemi semua negara di ASEAN mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi. Selain terpaan pandemi, hal lain yang menjadi tantangan adalah kenaikan inflasi, kenaikan harga bahan bakar, perang dagang, kenaikan suku bunga di AS, ketidakstabilan politik di ASEAN.
Salah satu sektor yang merasakan imbas dari pandemi adalah Industri transportasi udara, terutama mengenai Pertumbuhan penumpang dan perkembangan Bandara. Pandemi membuat keresahan dan kekahawatiran dalam masyarakat, terutama ketakutan akan infeksi (penularan virus), adanya pembatasan perjalanan, dan penutupan perbatasan karena pandemi COVID-19. Disisi lain, hasil penelitian menemukan bahwa industri penerbangan merupakan sektor kunci dalam kegiatan ekonomi domestik dan regional. Efek pengganda keluaran dan pengganda nilai tambah juga menegaskan peran penting industri penerbangan dalam perekonomian regional dan domestic. Untuk memitigasi dan mungurangi dampak dari pandemi, maka sangatlah penting adanya Intervensi dari pemerintah melalui kebijakan fiskal dan moneter. Dalam kegiatan kuliah tamu tersebut, terlihat adanya antusiame mahasiswa dalam mengajukan pertanyaan dan berdiskusi dengan pemateri.
Agenda selanjutnya adalah coaching clinic dengan tema How to Get Your Article Published, yang dilakukan oleh Prof. Tamat Sarmidi dengan dosen Departemen Ekonomi Pembangunan. Dalam coaching tersebut, Prof. Tamat membagikan beberapa tips untuk para dosen EKP FEB UM dalam mempercepat publikasi artikel. Beliau juga menyampaikan bahwa menulis butuh pengalaman, apa yang menarik dalam artikel (kebaruan atau temuan), sehingga mendorong para pembaca untuk membaca bahkan membayar artikel. Selain itu, tips lain yang diberikan oleh Prof. Tamat adalah perlunya kolaborasi dalam penulisan artikel, serta juga harus bagus untuk proofread, terutama untuk jurnal dengan level Q1. Karena jika ide tulisan bagus, tp tata bahasanya tidak bagus, hal itu akan menyebabkan artikel ditolak. Tips yang tidak kalah penting adalah mengenal dan memahami gaya jurnal yang akan dituju, dengan kata lain harus banyak membaca artikel pada jurnal yang menjadi tujuan anda. (SM)